Search

R bukan hanya alat statistik—ia adalah bahasa pemrograman lengkap yang dirancang untuk analisis data, visualisasi, dan komputasi statistik. Jika Anda ingin menguasai R, cara terbaik adalah mempelajarinya layaknya bahasa pemrograman lain: pahami sintaksis, tata bahasa, dan idiomnya.

Artikel ini akan membahas bagaimana mempelajari R sebagai bahasa pemrograman, bukan hanya menghafal fungsi-fungsi untuk data science.

1. Memahami Dasar-Dasar: Sintaks dan Struktur

Seperti belajar bahasa Inggris atau Python, R memiliki aturan sintaks sendiri. Berikut konsep dasar yang perlu dipahami:

Variabel dan Assignment

Di R, assignment dilakukan dengan <- (meskipun = juga bisa dipakai).

x <- 10  
nama = "Data Science"  

Tipe Data

R memiliki beberapa tipe data dasar:

  • Numeric (103.14)

  • Character ("halo")

  • Logical (TRUEFALSE)

  • Factor (data kategorikal)

Cek tipe data suatu variabel dengan class():

class(x)  # Output: "numeric"  

Vektor: Fondasi Pemrograman R

R adalah bahasa yang vektorized, artinya operasi dapat diterapkan ke seluruh vektor (bukan hanya nilai tunggal).

angka <- c(1, 2, 3, 4)  
angka * 2  # Output: 2, 4, 6, 8  

2. Control Flow: Menulis Logika di R

Seperti bahasa lain, R mendukung:

Pernyataan Kondisional (ifelse)

if (x > 5) {  
  print("x lebih besar dari 5")  
} else {  
  print("x adalah 5 atau kurang")  
}  

Perulangan (forwhile)

for (i in 1:5) {  
  print(i)  
}  

# While loop  
hitung <- 1  
while (hitung <= 5) {  
  print(hitung)  
  hitung <- hitung + 1  
}  

3. Fungsi: Menulis Kode yang Dapat Dipakai Ulang

Fungsi di R memiliki struktur seperti ini:

tambah_angka <- function(a, b) {  
  return(a + b)  
}  

tambah_angka(3, 5)  # Output: 8  

Fungsi Bawaan vs. Fungsi Buatan Sendiri

R memiliki banyak fungsi bawaan (mean()sum()plot()), tetapi membuat fungsi sendiri membantu memahami bahasa ini lebih dalam.


4. Struktur Data: Lebih Dari Sekadar Vektor

Untuk menggunakan R secara efektif, pahami struktur data berikut:

Struktur Deskripsi Contoh
Vektor Elemen 1D dengan tipe sama c(1, 2, 3)
Matrix Data numerik 2D matrix(1:6, nrow=2)
Data Frame Data tabel (seperti Excel) data.frame(nama=c("Andi", "Budi"), umur=c(25, 30))
List Kontainer fleksibel (berbagai tipe) list(nama="Andi", umur=25, nilai=c(90, 85))

5. Kekuatan Vectorization

Berbeda dengan Python (yang sering menggunakan loop), R dioptimalkan untuk operasi vektor:

# Alih-alih menggunakan loop:  
kuadrat <- numeric()  
for (i in 1:5) {  
  kuadrat[i] <- i^2  
}  

# Lebih baik pakai ini (lebih cepat & ringkas):  
kuadrat <- (1:5)^2  

6. Pemrograman Fungsional di R

R mendukung konsep pemrograman fungsional seperti:

  • Keluarga apply() (lapply()sapply()) untuk menghindari loop.

  • Fungsi anonim (function(x) x * 2).

Contoh:

angka <- 1:5  
kuadrat <- sapply(angka, function(x) x^2)  

7. Membaca dan Menulis Data

Keterampilan penting dalam R adalah mengimpor/mengekspor data:

# Baca CSV  
data <- read.csv("file.csv")  

# Tulis CSV  
write.csv(data, "output.csv")  

8. Menguasai Keunikan R

  • Penanganan NA: Nilai kosong memerlukan fungsi khusus (is.na()na.omit()).

  • Masalah Faktor: String kadang otomatis jadi faktor—kendalikan dengan stringsAsFactors=FALSE.

  • Ekosistem Package: Gunakan install.packages("dplyr") dan library(dplyr) untuk memperluas fungsionalitas R.


Kesimpulan: Berpikir Seperti Programmer R

Mempelajari R sebagai bahasa pemrograman (bukan hanya alat) berarti:
✅ Menulis kode yang bersih dan efisien.
✅ Memahami struktur data secara mendalam.
✅ Memanfaatkan vectorization dan pemrograman fungsional.

Mulailah dari hal kecil, berlatih setiap hari, dan eksplor package seperti dplyrggplot2, dan tidyr untuk melihat kekuatan penuh R.

Selamat belajar R! 🚀

Referensi Lanjutan: